Kamis, 21 November 2013

PIPING AND INSTRUMENTATION DIAGRAM - P&ID


Piping and Instrumentation Diagram atau biasa disingkat P&ID adalah ilustrasi skematik secara mendetail mengenai hubungan fungsional perpipaan, instrumentasi dan komponen sistem peralatan didalam suatu pabrik. P&ID adalah salah satu informasi penting mengenai semua komponen pabrik, baik ketika pabrik didalam fase desain, fase konstruksi maupun fase operasional. Dari P&ID kita dapat mengetahui bagaimana suatu pabrik proses bekerja, pipa ukuran apa saja yang digunakan, instrumentasi apa saja yang digunakan dan lain sebagainya. Intinya, P&ID adalah jantung komunikasi antara para insinyur fasilitas produksi dari berbagai disiplin ilmu mengenai pabrik. Pada pembahsan kali ini saya akan membahas tentang beberapa macam control loop pada P&ID, yaitu, control loop pengendalian level, temperature, flow, cascade system pada P&ID

1.    Level Control

Control level sangat diperlukan dalam sutu industri, misalnya pada sebuah tangki penampung  sementara sebuah fluida dalam sebuah industri, pengendalian level sangat vital diperlukan disana, karena, jika tidak dilakukan pengendalian level dalam system tangki itu, akan memungkinkan fluida dalam tangki akan tumpah, atau bahkan fluida dalam tangki itu akan habis tak bersisa, yang mengakibatkan rusaknya device lain yang terhubung pada system tangki itu misalnya pompa, atau bahkan menyebabkan plant menjadi shutdown. Gambar dibawah ini adalah salah satu bentuk loop control level.
Gambar disamping adalah sebuah satu loop control pengendalian level pada sebuah tangki fluida, dengan menggunakan direfential level transmitter. Pada gambar disamping yag berberap sebagi actuator adlah sebuah control valve, yang terletak pada pipa output fluida pada tangki, hal ini bermaksud, jika fluida dalam tangki penuh, maka level trasmiter akan negirimkan perintah pada level control sehingga actuator control valve akan membuka lebih lebar sehingga menghindari tangki penuh.

2.    Flow Control    
    
Control flow, adalah proses pengontrolan suatu aliran fluida, baik berupa cairan maupun gas, dalam P&ID, device yang biasa digunakan pada flow control adalah orifice, ataupun sebuah venturi meter, namun kebanyakan adalah orifice, karena murah, namun hasil pengukuran flow yang didapat oleh orifice untuk kemudian disalurkan ke diferential pressure transmitter tidak sebaik yang dihasilkan venturimeter.
Gambar diatas merupakan satu contoh pengendalian flow atau flow control pada P&ID, dengan orifice yang digunakan sebagai sensor pada laju aliran yang akan megirimkan beda tekanan yang dibaca oleh diferential pressure transmitter (FT), actuator pada gambar di atas adalah sebuah control valve, I/P pada gambar diatas adalah sebuah device analog yang berguna untuk mengkonversi sinyal elektrik menjadi sinyal pneumatic. 

3.      Temperatur Kontrol

Temperature control berguna untuk mengontrol suhu suatu fluida dalam sebuah proses, agar temperature itu tetap terjaga sesuai kebutuhan, atau dengan kata lain control temperature berfungsi untuk menjaga temperature agar stabil, atau sesuai dengan yang dibutuhkan. Pada control temperature sensor yang digunakan biasanya adalah sebuah thermocouple, tetapi tidak terbatas thermocouple saja, melainkan bisa menyesuaikan.
Gambar disamping adalah sebuah proses control temperature pada sebuah heat exchanger, dimana yang di control adalah laju aliran fluida panas yang masuk, dengan menggunakan thermocouple sebagai sensor temperature nya. Proses control temperature disini digunakan agar suhu fluida keluaran heat exchanger tetap sesuai dengan kebutuhan. 

4.      Cascade System

PID Cascade Control mempunyai dua feedback control dimana output dari kontroller utama (primer) menjadi setpoint dari pengontrol sekunder (slave). Output dari kontroller sekunder (slave) yang akan menggerakkan final control element (control valve). Cascade control mempunyai tujuan antara lain :
  1. Mengeliminasi pengaruh dari gangguan-gangguan.
  2. Memperbaiki kinerja dinamik dari loop kontrol.
Dari gambar disamping, dapat dilihat bahwa yang menjadi kontroller utama (primer) adalah level controller, sedangkan yang menjadi kontroller sekunder (slave) adalah flow controller


Tidak ada komentar:

Posting Komentar