Sabtu, 07 April 2012

BAB PERANG DUNIA II YANG DI-EDIT DARI SEJARAH

“Seperti banyak orang lainnya yang yakin bahwa kami adalah sekte pemuja setan yang kepentingannya selalu bertolak-belakangan dengan kepentingan Amerika, dan menghakimi saya beserta keluarga sebagai “Internasionalis”, bersama jaringan kolega saya diseluruh penjuru dunia berkonspirasi untuk mendikte politik dan ekonomi dunia.. Apabila itu tuduhan yang dilayangkan kepada saya, maka SAYA MENGAKU BERSALAH, & BANGGA TELAH MELAKUKANNYA!(1)” (David Rockafeller)

Singkatnya, evolusi sejarah PDII pada empat dasawarsa terakhir telah melahirkan versi simplfifikasi, meng-edit sisi kompleksnya, hanya fokus ke bagian-bagian penuh sensasi yang semakin MENJAUH dari keakurasian, dikerucutkan kepada racauan seorang gila yang bernama Adolf Hitler. Selama lebih dari 40 tahun, sejarawan-sejarawan komersil yang digaji oleh media mainstream (BBC, NatGeo, Wikipedia, Hollywod, dll) telah sukses mensimplifikasi sejarah PDII menjadi cerita horor tentang seorang psikopat rasis yang berambisi membersihkan Eropa dari ras yahudi, dibantu sebuah organisasi bernama “Nazi” yang berisikan monster-monster pembunuh berdarah dingin, lalu bergotong-royong melakukan pembunuhan massal sistematis kepada seluruh yahudi di Eropa.

Dalam IMAJINASI kolektif peradaban barat, tidak ada apapun di dunia yang lebih buruk dari Nazi-isme. Tidak ada dosa yang lebih jahanam, tidak ada kebrutalan yang lebih biadab daripada apa yang telah Nazi lakukan, sebuah penistaan absolut terhadap kemanusiaan. Bangsa Jerman tercabik-cabik dimutilasi oleh pembantaian moral yang masih berlangsung sampai detik ini. Arus informasi berupa buku, artikel, program TV, film-film layar lebar khusus membahas ‘kemonsteran’ Nazi karya media mainstream tak terhitung banyaknya membanjiri dunia, tidak memberikan celah sedikitpun kepada opini lain selain versi mereka.

Berdasarkan riset-riset yang dilakukan oleh para sejarawan revolusioner, disertasi doktoral, jurnal-jurnal para professor, mereka yang tak pernah tinggal diam dan selalu berupaya untuk mengisi titik-titik kosong dalam sejarah, telah menemukan banyak bukti yang menunjukan adanya 15 tahun campur tangan raksasa bisnis Amerika dibawah koordinasi elit-elit politik kerajaan Inggris dalam evolusi Nazi-isme di Jerman (bahkan jauh sebelum PDII dimulai). Kesuksesan Hitler dan Nazi tidak pernah karena faktor keberuntungan. Boleh dibilang, TANPA dukungan finansial terencana dan sistematis dari para super-konglomerat Amerika, tak ketinggalan perlindungan dari para elit kerajaan Inggris, TIDAK akan ada Adolf Hitler, dan TIDAK akan ada Nazi.

Ini adalah bab PDII yang telah di-edit dari penulisan sejarah, dijauhkan dari jangkauan kita, yakni tentang rencana kerajaan Inggris menghancurkan calon pesaing (Jerman Reich muda), dengan cara bersinergi dengan para elit bisnis Amerika melahirkan rencana jenius untuk menata ulang peta kekuatan ekonomi di Eropa melalui 4 tahap:

1. Klub-klub bisnis super elit Wall Street mengalirkan pinjaman dan investasi terbesar dalam sejarah Jerman untuk membantu Hitler dan Nazi membangun angkatan bersenjatanya,

2. Uni Soviet yang bertindak dibawah koordinasi London, memprovokasi Nazi untuk memastikan mereka berangkat menuju perangkap Front Timur,

3. Amerika Serikat secara terkalkulasi menunda membuka Front Barat selama tiga tahun, untuk membiarkan Nazi masuk jauh ke dataran Rusia, dimana telah menunggu ratusan divisi tempur Tentara Merah yang jumlahnya 2-3x lebih banyak,

4. Baru setelah Jerman babak-belur di Rusia, Inggris-Amerika membuka front barat (D-DAY), melumat Jerman, sampai tiada lagi Jerman yang merupakan ancaman, hanyalah sebuah populasi manusia berbahasa Jerman yang hidup di wilayah yang dikontrol para elit Anglo-Amerika.

Peristiwa-peristiwa sejarah ini telah dengan sistematis dihapus dari catatan sejarah, untuk menutupi keterlibatan para elit bisnis dan elit politik kulit putih Anglo-Amerika yang senantiasa menciptakan skenario tatanan dunia, DIGANTI dengan cerita FIKSI heroisme, yakni perang antara GOOD VS. EVIL yang lebih laku dijual. Ada kekuatan yang begitu menakutkan (lebih menakutkan dari Nazi), yaitu kolusi antara para raksasa bisnis dengan para elit negara-negara super power, melalui jaringan super-kompleks, diplomatik, finansial, dan militer, yang selalu berhitung, berencana dan berkomplot untuk menentukan masa depan bangsa-bangsa di dunia, beserta sebuah fakta yang tak kalah penting, bahwa mereka semua adalah kulit putih (sama sekali bukan Yahudi seperti yang diduga banyak orang).

SUMBER:
(1) “David Rockefeller: Memoirs” (Random House NY), David Rockafeller

Tidak ada komentar:

Posting Komentar