Sabtu, 07 April 2012

PERCOBAAN MEMBUAT NAZI-AMERIKA YANG GAGAL

Jendral Smedley Butler adalah putra seorang pengacara dan politisi yang terpilih sebagai Congressman (anggota DPR) pada tahun 1897 di Amerika. Ia bergabung dengan US Army (angkatan bersenjata Amerika) pada umur 16 tahun, dan menjadi Mayor Jendral termuda pada usia 48 tahun. Pada Juli 1934, Jendral Butler didatangi oleh dua orang suruhan yang menawarkannya uang sebesar $30.000.000 (tiga puluh juta dolar) untuk memulai gerakan fasis baru di Amerika dan memimpin 500.000 orang fasis untuk turun ke jalan dan melaksanakan coup d’état (kudeta) untuk mencopot Presiden Franklin D. Roosevelt dari kantor oval gedung putih. Jendral Butler tidak langsung menolak, bahkan menyatakan bersedia menyanggupi permintaan tersebut dengan syarat ia dipertemukan dengan pendana utama, orang-orang yang membiayai langsung gerakan ini.

Dalam tempo singkat, Jendral Butler mendapatkan yang diinginkannya dan bertemu dengan oligarki bisnis yang menguasai 90% pasar dan permodalan di Amerika. Mereka adalah keluarga Du Ponts (pemilik industri baja terbesar di Amerika), Rockefeller (pemilik dari Standard Oil & Chase Bank), para bos dari General Motors, dan Prescott Bush (pengusaha kaya kakek dari George W. Bush). Belakangan Butler mengetahui bahwa keinginan dari para konglomerat ini adalah untuk menginstalasi rezim fasis seperti yang sedang dilakukan Nazi di Jerman, dengan TUJUAN agar Amerika Serikat melakukan invasi militer (PERANG) untuk mengeluarkan negara dari resesi ekonomi yang berkepanjangan. Namun mereka melupakan satu elemen penting, yakni Jendral Butler adalah seorang nasionalis yang berasal dari keluarga konservatif yang tidak mungkin mengadopsi ideologi ekstrim seperti yang mereka tawarkan.(2)

Begitu Butler merasa telah mendapatkan bukti cukup, tanpa membuang banyak waktu ia segera mengadakan pertemuan dengan 2 orang congressman AS, yakni John McCormack dan Samuel Dickstein pada 24 November 1934 untuk melaporkan percobaan kudeta yang didalangi oleh sindikasi konglomerat itu. Meski laporan diterima dengan baik, namun McCormack dan Dickstein seolah enggan menindak-lanjuti kemungkinan pelanggaran konstitusi ini. Bahkan tak lama, pers dan media berbalik menyerang Butler, menyebutnya sebagai penyebar fitnah dengan tujuan mencari sensasi.

SUMBER:
(2)“The New Pearl Harbor: Disturbing Questions About the Bush Administration and 9/11” (Olive Branch Press), David Ray Griffin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar